Jakarta - Menjalani karier sebagai model kini juga menarik minat wanita berhijab. Ada perbedaan yang cukup signifikan antara model berhijab dan model pada umumnya. Mereka memiliki aturan yang berbeda seperti cara jalan di atas catwalk hingga ekspresi wajah saat membawakan rancangan desainer.
Perbedaan tidak hanya terjadi pada aturannya tapi juga perilaku para pelaku fashion dengan model yang mengenakan jilbab. Perlakuan tidak adil hingga omongan kasar masih sering diterima hijabers yang berprofesi sebagai model. Bagi hijabers yang ingin memulai karier sebagai model, ketahui tantangan menjadi model berhijab agar bisa lebih mempersiapkan diri terutama mental.
1. Dikucilkan
Menurut salah satu pendiri agensi model muslimah Zaura Models Management, Lydia Septiani, kini masih banyak hijabers yang merasa dikucilkan ketika berada di tengah-tengah model lainnya. Banyak pihak yang menganggap bahwa model berhijab muncul karena busana muslim di Indonesia sedang berkembang sehingga hanya ada sementara. Para model berhijab juga tidak bisa profesional karena tak dapat membawakan seluruh rancangan desainer, hanya perancang busana muslim.
"Banyak sekali tantangannya, underestimate nomor satu karena mereka mikirnya model berhijab itu nggak profesional, mungkin karena model muslimah itu baru dan nggak umum," papar Lydia saat berbincang dengan Wolipop di Amaris Hotel Kemang, Kemang, Jakarta Selatan.
Tidak hanya Lydia, Ashfi Qamara yang sudah tujuh tahun berprofesi sebagai model busana muslim menuturkan sampai sekarang masih banyak yang bersikap sinis, kasar, hingga tak acuh. Bahkan beberapa kali ia diabaikan oleh sesama model. Perlakuan tidak menyenangkan juga pernah didapatkannya dari desainer, fotografer, hingga make-up artist. Ketidakadilan antara model berhijab dan umum menurutnya masih sering terjadi.
2. Diminta Lepas Jilbab
Lydia mengatakan bahwa godaan untuk lepas jilbab besar sekali. Ini menjadi tantangan sendiri buat para hijabers bagaimana agar tetap konsisten dengan jilbabnya. Akan banyak tawaran dari desainer maupun pelaku fashion lain agar tidak lagi mengenakan jilbab bila ingin menjadi model profesional.
"Saat putuskan pakai jilbab, godaan itu banyak banget, makanya pembinaan mental sangat penting. Akan banyak yang bilang kalau peluang jadi model nggak berjilbab jauh lebih besar daripada cuma jilbab, itu godaan terbesar," tutur Lydia.
3. Perasaan Minder
Ketika merasa dikucilkan tentu Anda akan merasa minder dan tidak percaya diri untuk melanjutkan profesi menjadi model. Menurut Lydia, perasaan minder itu menjadi tantangan terbesar yang akan memengaruhi karier model Anda.
"Kadang karena kita berjilbab kita ikut event besar dan gabung dengan model umum, kita merasa tersingkir, terus berhenti sampai di situ. Nggak boleh seperti itu, tetap percaya diri. Ingat saja kita sama seperti mereka, bedanya kita berjilbab dan berpakaian tertutup, intinya hanya percaya diri itu dan jam terbang ya," tambah Lydia memberikan saran.
Perbedaan tidak hanya terjadi pada aturannya tapi juga perilaku para pelaku fashion dengan model yang mengenakan jilbab. Perlakuan tidak adil hingga omongan kasar masih sering diterima hijabers yang berprofesi sebagai model. Bagi hijabers yang ingin memulai karier sebagai model, ketahui tantangan menjadi model berhijab agar bisa lebih mempersiapkan diri terutama mental.
1. Dikucilkan
Menurut salah satu pendiri agensi model muslimah Zaura Models Management, Lydia Septiani, kini masih banyak hijabers yang merasa dikucilkan ketika berada di tengah-tengah model lainnya. Banyak pihak yang menganggap bahwa model berhijab muncul karena busana muslim di Indonesia sedang berkembang sehingga hanya ada sementara. Para model berhijab juga tidak bisa profesional karena tak dapat membawakan seluruh rancangan desainer, hanya perancang busana muslim.
"Banyak sekali tantangannya, underestimate nomor satu karena mereka mikirnya model berhijab itu nggak profesional, mungkin karena model muslimah itu baru dan nggak umum," papar Lydia saat berbincang dengan Wolipop di Amaris Hotel Kemang, Kemang, Jakarta Selatan.
Tidak hanya Lydia, Ashfi Qamara yang sudah tujuh tahun berprofesi sebagai model busana muslim menuturkan sampai sekarang masih banyak yang bersikap sinis, kasar, hingga tak acuh. Bahkan beberapa kali ia diabaikan oleh sesama model. Perlakuan tidak menyenangkan juga pernah didapatkannya dari desainer, fotografer, hingga make-up artist. Ketidakadilan antara model berhijab dan umum menurutnya masih sering terjadi.
2. Diminta Lepas Jilbab
Lydia mengatakan bahwa godaan untuk lepas jilbab besar sekali. Ini menjadi tantangan sendiri buat para hijabers bagaimana agar tetap konsisten dengan jilbabnya. Akan banyak tawaran dari desainer maupun pelaku fashion lain agar tidak lagi mengenakan jilbab bila ingin menjadi model profesional.
"Saat putuskan pakai jilbab, godaan itu banyak banget, makanya pembinaan mental sangat penting. Akan banyak yang bilang kalau peluang jadi model nggak berjilbab jauh lebih besar daripada cuma jilbab, itu godaan terbesar," tutur Lydia.
3. Perasaan Minder
Ketika merasa dikucilkan tentu Anda akan merasa minder dan tidak percaya diri untuk melanjutkan profesi menjadi model. Menurut Lydia, perasaan minder itu menjadi tantangan terbesar yang akan memengaruhi karier model Anda.
"Kadang karena kita berjilbab kita ikut event besar dan gabung dengan model umum, kita merasa tersingkir, terus berhenti sampai di situ. Nggak boleh seperti itu, tetap percaya diri. Ingat saja kita sama seperti mereka, bedanya kita berjilbab dan berpakaian tertutup, intinya hanya percaya diri itu dan jam terbang ya," tambah Lydia memberikan saran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar